Barol'S Production Melayani Jasa Video Shooting dan Foto Digital berbagai acara dan kegiatan. HP : 0821 3596 5681

Daftar Isi Blog

Rabu, 07 Januari 2015

GEBRAKAN BARU KKG SENI KECAMATAN CIPARI

KKG Seni Kecamatan Cipari, pada tahun ini melakukan seleksi kejuaraan pada cabang seni dengan cara yang berbeda. Biasanya, seleksi artis POPDASENI selalu dilaksanakan tanpa ada bimbingan khusus terlebih dahulu, sehingga di beberapa cabang, terutama seni, pesertanya sangat sedikit dan hasil seleksi terkesan seadanya. Selain itu beberapa cabang selalu diwakili oleh gugus tertentu yang kebetulan memiliki guru paling kompeten di cabang tersebut. Akibatnya, kontingen Kecamatan Cipari di cabang seni hampir tidak pernah mendapatkan prestasi yang membanggakan di tingkat kabupaten. Berbeda dengan tahun ini, berdasarkan pemikiran beberapa tokoh guru seni Kecamatan Cipari, terutama Ketua KKG seni, Ahmad Fauzi, sebelum diadakan seleksi tingkat kecamatan terlebih dahulu diadakan penggalian bakat dan bimbingan bersama yang dilaksanakan oleh KKG Seni. 

Pada tahun ini, bimbingan bersama dimulai pada cabang lomba nyanyi solo. Setiap sekolah di Kecamatan Cipari diberi kesempatan mengirimkan anak didik yang berbakat dibidang tarik suara tanpa kecuali sehingga kalaupun ada sekolah yang tidak memiliki guru yang kompeten di bidang teknik vocal, anak didiknya tetap bisa mendapat bimbingan yang memadai. "Minimal ada peningkatan jumlah peserta seleksi" ungkap Ahmad Fauzi, ketua KKG Seni Cipari yang di tahun pelajaran ini bisa mengantarkan anak didiknya menjadi juara 1 tingkat Kabupaten Cilacap dan juara 2 di tingkat provinsi Jawa Tengah di cabang lomba seni Khat dan Kaligrafi pada lomba MAPSI.

Dan memang terbukti, jumlah peserta seleksi lomba nyanyi solo tahun ini (6/1/2015) sebanyak 27 peserta, jauh lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya yang hampir selalu kurang dari 10 peserta. Dari 27 peserta yang berlomba kali ini dewan juri memilih Marsel dari SD N Segaralangu 1 sebagai Juara 1, Deva dari SD N Mekarsari 2 sebagai juara 2, dan Rido dari SD N Pegadingan 06 sebagai juara 3.



Memang Cipari dalam hal prestasi seni pada POPDASENI masih dalam tahap belajar. Kontingen seni Kecamatan Cipari di tingkat kabupaten masih bersifat ikut meramaikan saja. Untuk mendapatkan prestasi di bidang seni sepertinya masih memerlukan proses panjang. Hal ini sangat beralasan mengingat di kecamatan lain yang maju di bidang seni, umumnya anak didik mereka belajar di sanggar-sanggar yang banyak tersedia di sana. Sementara anak-anak Cipari umumnya hanya belajar dari guru di sekolah dan kadang hanya berlatih saat akan mengikuti lomba saja. Sarana berlatih dan sumberdaya pendidik di Cipari yang masih sangat terbatas didukung mental juara yang masih rendah karena beranggapan orang kota selalu lebih pintar menjadi alasan tepat ketidakberprestasian Cipari di bidang seni. 

Namun semua kendala itu bagi Ahmad Fauzi dianggap sebagai tantangan. "Butuh pengorbanan yang tidak sedikit dan jarang orang yang mau dan bisa melakukannya" Imbuh Pak Ahmad dalam beberapa kesempatan ketika penulis berbincang dengan beliau.

"Kuncinya sebenarnya adalah keikhlasan. Karena prestasi itu tidak instan. Butuh proses, waktu, ketekunan dan biaya yang tidak sedikit. Kalau membeli alat-alat untuk berlatih saja masih terlalu itung-itungan ya jangan harap mendapat prestasi. Kalau naik turun gunung saja tidak mau, ya jangan harap mendapat ilmu". Hal itu memang dibuktikan oleh Pak Ahmad, salah satunya dengan menyediakan rumah beliau sebagai semacam sanggar seni. Pak Ahmad juga seringkali menggunakan dana pribadi untuk melatih anak didiknya agar berprestasi. Tidak jarang beliau juga memberi hadiah-hadiah secara spontan demi memotivasi siapa saja agar berprestasi.

Ajang seleksi solo vokal ini semestinya bisa menginspirasi civitas akademi khususnya keluarga Disdikpora Kecamatan cipari untuk tidak pasrah menghadapi kendala-kendala besar dalam meraih prestasi. Jika kita melihat anak dengan bakat yang luar biasa, jangan biarkan bakat itu terpendam terlalu dalam sehingga menjadi mustahil mengeluarkannya kembali. Jika guru merasa tidak mampu maka sebisa mungkin mendatangkan pelatih dari luar yang bisa mengoptimalkan bakat anak tersebut dan membuahkan prestasi yang mengharumkan nama Cipari. Memang tidak segampang itu, tapi paling tidak ada upaya konkrit dan langkah nyata yang dilaksanakan sehingga peluang meraih prestasi menjadi semakin besar. Seperti gebrakan KKG Seni ini, mungkin tahun ini belum membuahkan hasil yang ditargetkan, tapi bukan mustahil tahun-tahun yang akan datang Cipari menjadi Kecamatan yang disegani dalam hal seni.

Maju terus KKG Seni!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar